Minggu, 06 Januari 2013 (Episode: Jatim Park II)


Akhir pekan yang mengesankan. Ada agenda ziarah dan rekreasi bersama Ust/Ustadzah TPQ, Al-jihad. Tujuan utama adalah ke Jombang, ziarah di Makam Gus Dur, dan ke Malang, Rekreasi di Jawa Timur Park 2.
Kami berangkat bertiga belas orang. Dengan naik Elf merah, pukul 06;00 kami berangkat dari Surabaya, tiba di Jombang sekitar pukul 08:30. Saya dikagetkan dengan suasana di sana. Terdapat gang-gang yang mirip dengan gang di Makam Sunan Ampel Surabaya. Suasananya pun layaknya Makam Sunan Ampel.  Padahal 2 tahun yang lalu saat saya berkunjung ke sini belum seperti ini. Masih bisa masuk lewat pintu utama pondok, namun sekarang harus lewat-lewat gang yang saya sebutkan tadi. Menarik memang, ini menjadi ladang penghasilan bagi warga Tebu ireng. Saya menyebutnya, Gus Dur membawa berkah.
Setelah usai tahlil di Makam Gus Dur & K.H Hasyim Asy’ari, kami melanjutkan perjalanan menuju Malang. Rutenya ke selatan lewat, Ngoro (Jombang), Kandangan (Kediri), baru masuk di Kabupaten Malang. Kami berhenti di masjid Desa Kasembon, Kec. Kasembon, Kab. Malang untuk sarapan. Masjid kami jadikan tempat sarapan, karena tadi sudah membawa bekal berupa nasi bungkus yang disiapkan oleh Ibu Amin, Kepala TPQ. Menunya nikmat, separo telur asin dicampur tempe dan tahu kecap dengan dibalut kebersamaan menjadikan sarapan kami lebih berkesan. Selesai sarapan kami melanjutkan perjalanan.
Butuh waktu Dua Jam lebih untuk sampai di Jatim Park, Batu Malang. Di dalam mobil kami saling bersenda gurau bersama, dengan guyonan masing-masing yang mengundang tawa. Tapi tak begitu lama suasana berubah hening, karena tertidur pulas. Saya pun menidurkan diri di pojok belakang sebelah kanan. Mendekati Lokasi saya baru terbangun.
Saya yang baru pertama kali ke Jatim Park 2, Malang merasa takjub. Suasananya menyenangkan sepertinya. Sampai disana saya disuguhi dengan pemandangan mobil-mobil mewah yang terparkir di Beberapa tempat. Saya berkesimpulan, ternyata pengunjungnya ramai banget.
Sebelum masuk kami sholat dluhur dahulu. Baru sekitar pukul 12:30 kami masuk, dan harus mengantri. Dengan menunjukan tiket yang selanjutnya dipakai sebagai Gelang Terusan, kami menikmati segala keindahan di Batu Secret Zoo, Wahana Bermain, Museum Satwa, dll.
Kami disuguhi dengan berbagai satwa langka. Kebanyakan berasal dari Afrika, dan Amerika Latin. Mulai dari jenis monyet, burung, ikan, ular, harimau, singa, domba, dan sebagainya. Habitat disesuaikan dengan kondisi lingkungan hidup dari satwa tersebut. Macam-macam habitat yang dapat dilihat antara lain padang pasir, hutan, daerah salju, dan habitat lainnya. Setelah puas dengan berbagai macam satwa langka kami sampai di wahana bermain. Namun sebelum sampai diwahana bermain, kami melewati Afrika land. Kawasan yang menyuguhkan hewan-hewan khas Afrika dengan seting habitat seperti afrika, membuat kami seakan-akan berada di afrika sungguhan.
Sampai di kawasan bermain, gerimis turun. Sial, niatnya mencoba Shark Coaster namun harus tertunda dan menunggu hujan reda. Setelah hujan reda dan antrian panjang sudah terlewati akhirnya saya bisa menjajal wahana ini. Seru tapi kurang menantang. Dari Shark Coaster saya menuju Horor House. Rumah hantunya tak begitu menyeramkan,biasa-biasa saja. Malah lebih menantang yang ada di Taman Safari, Prigen, Pasuruan, yang dulu pernah saya jajal.
Selesai di Horor House, menuju “Menjelajah 5 Benua” namun sebelum kesana kami narsis-narsis berfoto ria bersama Hantu penjaga penitipan barang. Wajahnya menyeramkan, saya menggodanya untuk tersenyum tapi gagal. Wajah menyeramkannya tidak bisa berubah sedikitpun, meskipun hanya senyum.
Meskipun saya belum pernah menjelajah 5 benua sungguhan, hari ini saya menjelajah replica 5 benua, mulai dari Asia, Afrika, Amerika, Eropa, dan terakhir Antartika. Dengan duduk manis di kereta yang disediakan dan berjalan melewati lorong-lorong, kami menyaksikan suasana replika ke 5 Benua tersebut. Ada budaya dari masing-masing benua, tempat khas, musim, keadaan geografis dan lain-lain, terakhir pada saat di Antartika kami diguyur salju buatan. Seru dan mengesankan.
Hujan turun semakin lebat, niatnya menjajal semua wahana namun terhenti. Semua permainan tidak beroperasi selama hujan turun. Terpaksa kami menikmati gerimis di Ford Court dengan menyeduh Pop Mie sambil menunggu hujan reda. Jam sudah menunjukan pukul 16:30, tapi hanya beberapa wahana yang bisa saya jajal. Akhirnya hanya berfoto ria bersama para Ustad/Ustadzah dengan berlatar belakang berbagai panorama yang menakjubkan. Kami mengambil background Gunung di sebelah wahana Batu Adventure.
Sebelum menuju pintu keluar saya menjajal satu wahana lagi yang kembali beroperasi, River Adventure. Dengan mengendarai kapal, kami diajak berkeliling mengitari sungai. Panoramanya asyik, apalagi setelah hujan. Niat untuk ke Toilet tertunda, dan baru saya lampiaskan di toilet pintu keluar.
Akhirnya kami meninggalkan Kota malang setelah sebelumnya makan malam di Restoran Lesehan, H. Sholeh dan dilanjutkan mampir di Pasar Lawang untuk membeli oleh-oleh untuk teman yang di markas. Pukul 22:30 baru sampai markas, Sholat, dan kemudian merebahkan badan, namun tidak bisa tidur hingga pukul 01;00. Hmmm, Liburan yang benar-benar mengasyikan.

Muhammad Ali Murtadlo, 07 Januari 2013

Leave a Reply