Akhir
pekan yang mengesankan. Ada agenda ziarah dan rekreasi bersama Ust/Ustadzah
TPQ, Al-jihad. Tujuan utama adalah ke Jombang, ziarah di Makam Gus Dur, dan ke
Malang, Rekreasi di Jawa Timur Park 2.
Kami
berangkat bertiga belas orang. Dengan naik Elf merah, pukul 06;00 kami
berangkat dari Surabaya, tiba di Jombang sekitar pukul 08:30. Saya dikagetkan
dengan suasana di sana. Terdapat gang-gang yang mirip dengan gang di Makam Sunan
Ampel Surabaya. Suasananya pun layaknya Makam Sunan Ampel. Padahal 2 tahun yang lalu saat saya berkunjung
ke sini belum seperti ini. Masih bisa masuk lewat pintu utama pondok, namun
sekarang harus lewat-lewat gang yang saya sebutkan tadi. Menarik memang, ini
menjadi ladang penghasilan bagi warga Tebu ireng. Saya menyebutnya, Gus Dur
membawa berkah.
Setelah
usai tahlil di Makam Gus Dur & K.H Hasyim Asy’ari, kami melanjutkan
perjalanan menuju Malang. Rutenya ke selatan lewat, Ngoro (Jombang), Kandangan
(Kediri), baru masuk di Kabupaten Malang. Kami berhenti di masjid Desa
Kasembon, Kec. Kasembon, Kab. Malang untuk sarapan. Masjid kami jadikan tempat
sarapan, karena tadi sudah membawa bekal berupa nasi bungkus yang disiapkan
oleh Ibu Amin, Kepala TPQ. Menunya nikmat, separo telur asin dicampur tempe dan
tahu kecap dengan dibalut kebersamaan menjadikan sarapan kami lebih berkesan.
Selesai sarapan kami melanjutkan perjalanan.
Butuh
waktu Dua Jam lebih untuk sampai di Jatim Park, Batu Malang. Di dalam mobil
kami saling bersenda gurau bersama, dengan guyonan masing-masing yang
mengundang tawa. Tapi tak begitu lama suasana berubah hening, karena tertidur
pulas. Saya pun menidurkan diri di pojok belakang sebelah kanan. Mendekati
Lokasi saya baru terbangun.
Saya
yang baru pertama kali ke Jatim Park 2, Malang merasa takjub. Suasananya
menyenangkan sepertinya. Sampai disana saya disuguhi dengan pemandangan
mobil-mobil mewah yang terparkir di Beberapa tempat. Saya berkesimpulan,
ternyata pengunjungnya ramai banget.
Sebelum
masuk kami sholat dluhur dahulu. Baru sekitar pukul 12:30 kami masuk, dan harus
mengantri. Dengan menunjukan tiket yang selanjutnya dipakai sebagai Gelang
Terusan, kami menikmati segala keindahan di Batu Secret Zoo, Wahana Bermain,
Museum Satwa, dll.
Kami
disuguhi dengan berbagai satwa langka. Kebanyakan berasal dari Afrika, dan
Amerika Latin. Mulai dari jenis monyet, burung, ikan, ular, harimau, singa,
domba, dan sebagainya. Habitat disesuaikan dengan kondisi lingkungan hidup dari
satwa tersebut. Macam-macam habitat yang dapat dilihat antara lain padang pasir,
hutan, daerah salju, dan habitat lainnya. Setelah puas dengan berbagai macam
satwa langka kami sampai di wahana bermain. Namun sebelum sampai diwahana
bermain, kami melewati Afrika land. Kawasan yang menyuguhkan hewan-hewan khas
Afrika dengan seting habitat seperti afrika, membuat kami seakan-akan berada di
afrika sungguhan.
Sampai
di kawasan bermain, gerimis turun. Sial, niatnya mencoba Shark Coaster namun
harus tertunda dan menunggu hujan reda. Setelah hujan reda dan antrian panjang
sudah terlewati akhirnya saya bisa menjajal wahana ini. Seru tapi kurang
menantang. Dari Shark Coaster saya menuju Horor House. Rumah hantunya tak
begitu menyeramkan,biasa-biasa saja. Malah lebih menantang yang ada di Taman
Safari, Prigen, Pasuruan, yang dulu pernah saya jajal.
Selesai
di Horor House, menuju “Menjelajah 5 Benua” namun sebelum kesana kami
narsis-narsis berfoto ria bersama Hantu penjaga penitipan barang. Wajahnya
menyeramkan, saya menggodanya untuk tersenyum tapi gagal. Wajah menyeramkannya
tidak bisa berubah sedikitpun, meskipun hanya senyum.
Meskipun
saya belum pernah menjelajah 5 benua sungguhan, hari ini saya menjelajah
replica 5 benua, mulai dari Asia, Afrika, Amerika, Eropa, dan terakhir
Antartika. Dengan duduk manis di kereta yang disediakan dan berjalan melewati
lorong-lorong, kami menyaksikan suasana replika ke 5 Benua tersebut. Ada budaya
dari masing-masing benua, tempat khas, musim, keadaan geografis dan lain-lain,
terakhir pada saat di Antartika kami diguyur salju buatan. Seru dan mengesankan.
Hujan
turun semakin lebat, niatnya menjajal semua wahana namun terhenti. Semua
permainan tidak beroperasi selama hujan turun. Terpaksa kami menikmati gerimis
di Ford Court dengan menyeduh Pop Mie sambil menunggu hujan reda. Jam sudah
menunjukan pukul 16:30, tapi hanya beberapa wahana yang bisa saya jajal.
Akhirnya hanya berfoto ria bersama para Ustad/Ustadzah dengan berlatar belakang
berbagai panorama yang menakjubkan. Kami mengambil background Gunung di sebelah
wahana Batu Adventure.
Sebelum
menuju pintu keluar saya menjajal satu wahana lagi yang kembali beroperasi,
River Adventure. Dengan mengendarai kapal, kami diajak berkeliling mengitari
sungai. Panoramanya asyik, apalagi setelah hujan. Niat untuk ke Toilet
tertunda, dan baru saya lampiaskan di toilet pintu keluar.
Akhirnya
kami meninggalkan Kota malang setelah sebelumnya makan malam di Restoran
Lesehan, H. Sholeh dan dilanjutkan mampir di Pasar Lawang untuk membeli
oleh-oleh untuk teman yang di markas. Pukul 22:30 baru sampai markas, Sholat,
dan kemudian merebahkan badan, namun tidak bisa tidur hingga pukul 01;00. Hmmm,
Liburan yang benar-benar mengasyikan.
Muhammad Ali Murtadlo, 07
Januari 2013