Sabtu, 29 Desember 2012

Sial, niatnya tidur-tiduran malah ketiduran beneran. Setelah selesai jama’ah shubuh, mengaji kemudian tidur-tiduran eh malah kebablasan. Bangun-bangun sudah pukul 05;30. Wah, sudah telat. Sebenarnya tepat jam 05:00 pagi ini ada pertemuan dengan kawan-kawan LA (Laskar Ambisius). Namun karena kebablasan akhirnya tidak ikut. Saya sms ke Masduri, bahwa saya ketiduran. Saya sampaikan permohonan maaf yang tak terhingga kepada dia (mereka). 
Saya telah menjadi anggota baru yang mokong. Baru ikut tadi malam tapi sudah bertingkah. Salah-salah saya bisa dikeluarkan dari komunitas ini karena LA sangat berdisiplin. Ya, memang LA ini memegang komitmen tinggi soal kedisiplinan. keoptimisan, kesemangatan dan semua yang berbau progresifitas. Mimpi utamanya adalah bisa Go International, mengunjungi menara Eifel, di Paris. Atau paling tidak bisa berkunjung ke Danau Toba, Sumatra dan kemudian mampir di pulau Belitong, tempat syuting Film Laskar Pelangi.
Anggota LA harus berbeda dengan orang lain. Mereka mempunyai agenda rutin, serta hak dan kewajiban. Diantaranya harus membaca, menulis dan berdiskusi. Membuat catatan harian, mingguan, menulis di media, dan lain-lain. Semua anggota wajib membayar uang iuran tiap pertemuan. Semua anggota wajib hadir disetiap pertemuan, ketika tidak hadir dan tanpa alasan yang masuk akal akan dikenai sanksi. Semua atas kesepakatan bersama. Tidak ada istilah senioritas, maupun junioritas. di LA semua berstatus sama. Kira-kira seperti itu gambaran mengenai LA, meskipun saya bukan termasuk deklator namun mempunyai keinginan untuk membangun komitmen didalamnya.
***
Daripada tidur kembali saya meniatkan diri untuk ikut olahraga pagi, dengan kawan-kawan Mushola, main bola di Lapangan Basket, Dinas Perhubungan Siwalankerto. Setiap sabtu pagi sejak saya semester awal dulu sering main bola di sini. Hitung-hitung sebagai stadion gratis, karena mencari tempat main bola gratis di Surabaya sangat sulit. Beda kalau di rumah saya, ada banyak tempat untuk dijadikan tempat bermain.
Saya jadi ingat tentang masa kecil, ketika main bola di sawah samping rumah setiap ba’da asyar. Atau di jemuran sebelah kuburan, atau di lapangan besar sebelah barat desa, tapi di lapangan besar tempatnya agak jauh jadi saya jarang kalau main bola disana. Mungkin hanya setiap ada turnamen antar RT setiap menjelang perayaan 17 Agustus.
Ngomong tentang Turnamen antar RT ini saya juga punya pengalaman menarik. Rumah saya berada di lingkungan RT 2. Lingkungan yang banyak anak-anak mudanya namun kebanyakan masih bujang, padahal masih berumur. Akhirnya kostum kami diberi label Joker (Joko Keren/Joko Kera’), hehe. Namun sekarang “si Joker” sudah banyak yang berkeluarga.
RT saya jarang sekali bisa menjuarai turnamen. Entah kenapa? mungkin kutukan, atau mungkin karma, saya tidak begitu tahu. Yang jelas kurang begitu hoki. Saya dulu menjadi striker andalan (Narsis.com) namun mandul. Jarang bisa memasukan bola ke gawang.
***
Kembali ke hari ini. Setelah selesai main bola agenda selanjutnya adalah rapat evaluasi pengurus IPNU. Bertempat di Blok M, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Jadwal tepatnya sih jam 08:00, namun menjadi kebiasaan lama, setiap acara pasti molor, jam 08:30 baru di mulai. Rapat kali ini merupakan laporan pertanggungjawaban setiap departemen dan lembaga atas kinerja dari program kerja yang telah dicanangkan dulu. Sebelum memasuki liburan nanti, tentunya evaluasi menjadi penting agar kinerja setengah tahun kedepan bisa dibenahi. Kesimpulannya, banyak yang sudah terealisasi namun terdapat catatan yang butuh pembenahan. Selesai pukul setengah satu.
Malam sekitar pukul 22:00 saya bersama pengurus IPNU lain mengunjungi MAKESTA yang diadakan PK. Amanatul Ummah di PP. Amanatul Umah, Siwalan kerto. Sampai sana ternyata acara sudah selesai, tinggal makan malam. Akhirnya Cuma sebentar di sana, hanya 30 menitan. Kemudian pamit dan berniat ikut Maiyahan bersama cak Nun di Balai Pemuda.
Unik, menarik dan menggelitik mengikuti Forum Pencerahan Bangbang Wetan bersama Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) di Balai Pemuda. Dengan nuansa yang All Out tanpa ada sekat status sosial, agama, strata, kepentingan, jenis masyarakat, dan tanpa membedakan dari aliran manapun, ratusan manusia memadati lokasi hingga shubuh menjelang. Dengan Tema "Menanam" mereka bermaiyahan hingga pagi. Saya menjadi bagian dari ratusan manusia tersebut. Banyak wawasan baru yang saya terima. Setidaknya bisa menjadi tambahan pengetahuan dan pola pikir saya dalam menjalani roda kehidupan yang heterogenis.
Memang benar-benar menakjubkan. Coba bila kita renungkan, apa ada pengajian yang bisa betah sampai semalam suntuk?. Pengajian paling lama hanya 2 jam itupun sudah bikin pantat panas. Tapi beda dengan Maiyahan, meskipun berjam-jam tidak ada rasa kantuk ataupun pantat panas. Cak Nun mengatakan inilah bedanya maiyahan dengan forum-forum lain. Terdapat pertolongan, kebesaran, kemaha Dahsyatan Allah yang dituangkan di acara yang dihelat setiap pertengahan bulan hijriah ini.
Sedikit memberi tahu. Bangbang wetan merupakan salah satu forum cak Nun (Maiyahan) yang dihelat setiap bulan bertempat di Surabaya. Ada forum-forum lain seperti, Padhang Mbulan (Jombang), Gambang Syafaat (Semarang), Mocopot Syafaat (Jogja), Kenduri Cinta (Jakarta), dan lain-lain yang tersebar di berbagai tempat. Maiyahan ini menanggalkan semua jenis aliran, kelompok, etnis, agama, ras, suku, dll. Tidak pandang kaya, miskin, susah, senang, pokoknya semua jenis manusia diperbolehkan mengikuti. Saya baru ke-empat kali ini mengikuti.
Tema malam ini tentang “Menanam”. Terlalu banyak yang saya dapatkan sehingga tidak banyak yang bisa saya tuangkan dalam catatan kali ini. Menurut sepemahaman saya sebenarnya kita hidup ini adalah untuk menanam. Menanam apa saja, tergantung kita. Ketika kita menanam kebaikan pasti akan memanen buah kebaikan, begitu juga sebaliknya. Namun ketika kita menanam yang perlu kita siapkan adalah benih, lahannya dan tentunya perlu perawatan. Dalam merawat tanaman itu tentu ada ilmunya.
Banyak pencerahan yang saya dapatkan namun tak semuanya bisa saya tuangkan dalam tulisan. Yang bikin terkesan dan kadang bikin senyum-senyum sampai tertawa ketika sesi Tanya jawab. Banyak pertanyaaan yang terlontar, mulai dari pertanyaan soal tasawuf, soal hidup, sampai soal yang sensitive (Maaf Contoh: Bagaimana menghadirkan Allah ketika sedang berhubungan Suami Istri). Pertanyaan itu ditanggapi oleh cak Nun dengan gaya beliau. Penuh makna, gampang ditangkap namun dengan gaya kocak dan tidak terkesan menggurui.
Disela-sela acara diselingi dengan music, sholawatan, dan ditutup dengan do’a. Jam 03;15 saya baru pulang. Mampir di Stasiun Wonokromo, nganter temen membeli tiket untuk pulang ke Blitar. Namun setelah mengantri kira-kira 20 Menit, ternyata tiket habis. Sia-sia deh menunggu. Sampai mushola sholat shubuh, mengaji dan kemudian tidur. Mengesankan banget hari ini !

Muhammad Ali Murtadlo, 30 Desember 2012

Kamis, 27 Desember 2012


Hari ini tidak berpuasa. Ada UAS hukum perkawinan Islam di berbagai Negara muslim. Datang terlambat tapi selesai paling cepat. Bukan karena pandai atau cerdas ini masalah mengarang bebas, tapi tetap dalam batas konsep. Selesai, ngobrol-ngobrol dengan syamsul tentang soal tadi, tentang organisasi, dan tentang aktivitas-aktivitas yang digeluti. Saya katakan kepadanya bahwa saya tidak begitu banyak ikut dan fanatic dengan organisasi. Hanya sebatas mencari pengalaman dan menjaring pertemanan.

Pukul 11:00 Saatnya dibikin pusing dengan soal-soal hukum waris BW. Hanya 6 soal tapi super sulitnya. Harus menghitung bagian-bagian ahli waris, anak luar kawin, golongan II,III, IV, digabung dengan adanya wasiat, hibah dan lain-lain. Hanya diberi waktu 1 setengah jam kami harus menyelesaikannya. Suasana ujian kali ini sepertinya tidak seperti ujian yang sebenarnya. Gaduh sekali. Teman-teman pada puyeng semua termasuk saya. Tapi sedikit terobati dengan terselesaikannya beberapa nomor. Terlepas dari benar atau salah, yang penting mengerjakan. Dan saya yakin jawaban saya pasti benar.

Selesai ujian ke Perpustakaan sebentar, hanya membaca Koran, kemudian pulang dan sarapan. Malam ini sepertinya malam yang penuh berkah. Maghrib menjadi imam sholat dan kemudian dilanjutkan dengan Imam Tahlil. Seteleh isya’ diajak Ust. Jumali mendampingi beliau mengisi pengajian di Dukuh Menanggal, belakangnya City Of Tomorrow (Citto). Di perjalanan ditanya tentang proses penulisan buku. Wah, belum saya kerjakan, masih dalam proses.

Pengajiannya untuk Ibu-ibu jamaah muslimat. Saya hanya duduk di ruang tamu bersama tuan rumah. Sembari menikmati hidangan saya ikut juga mendengarkan ceramah Ust. Jumali dari dalam rumah. Kedengarannya beliau menjelaskan tentang penghuni neraka. Kata beliau, Nabi pernah bersabda bahwa pintu neraka ada Tujuh. Tiga diantaranya khusus di huni oleh wanita. Kenapa demikian? menurut beliau ada 3 faktor. Pertama terkait darah, kedua sholat dan ketiga najis.

Pertama tentang darah. Wanita sering menyepelekan soal darah kewanitaan. Setidaknya ada 4 jenis darah kewanitaan yang mempengaruhi kesucian seorang wanita. Haid, Istihadloh, Wiladah, Nifas. Kebanyakan wanita sekarang tidak mengetahui criteria masing-masing darah kewanitaan tersebut.
Wanita, apalagi anak muda zaman sekarang sudah tidak lagi mendalami ilmu tentang itu. Kebanyakan wanita sekarang tidak bisa membedakan antara darah-darah kewanitaan itu terkait dengan waktu lama keluarnya, cara bersucinya dan akibat hukumnya. Padahal ini sangat penting. Akibatnya berimbas kepada Faktor yang kedua, yakni sholat. Seorang wanita sering meninggalkan sholat. Jika wanita sejak berusia 15 tahun sudah menstruasi dan berhenti di Usia 45 Tahun misalnya, kemudian setiap bulannya haid selama 6-7 hari bahkan lebih. Maka jika dihitung wanita tersebut sudah 3000 lebih waktu sholat mereka tinggalkan. Meskipun maslah sholat tidak perlu diqodlo’ dan itu sudah sunnatullah, namun kalau kita renungkan benar juga.

Yang ketiga masalah najis. Orang zaman sekarang sering menyepelekan soal najis. Kebanyakan dilakukan oleh ibu-ibu juga. Contoh ketika punya anak yang sedang ngompol umpama. Biasanya bekas ompolan itu dicuci bersama dengan baju-baju yang biasa digunakan untuk sholat dan tidak dibilas dengan disiram oleh air yang mengalir. Akibatnya baju yang dicuci bukan menjadi bersih malah menjadi najis.

Mungkin karena alasan itulah, kenapa Nabi sampai mengatakan 3 pintu dari neraka akan dihuni khusus oleh wanita. Mudah-mudahan, Ibu-ibu kita, mbak-mbak kita dan semua wanita yang kita sayangi dijauhkan dari pintu neraka. Amiin.

Pengajian usai, disuguhi makan, dan jajan. Pukul 21:30 WIB Pulang dengan membawa berkat, tas kain warna pink isi 3 kotak jajan. Sungguh mengesankan. Dapat ilmu dapat makan pula. Itulah mungkin yang membedakan antara orang Bejo dengan orang seng gak pathek Bejo.

 Muhammad Ali Murtadlo, Surabaya, 28 Desember 2012

Jum'at, 28 Desember 2012



Jum’at ini hanya bersantai ria di Mushola. Tidak ada tugas yang harus dikerjakan. Tidur-tiduran sambil sms-an dan online. Sesekali ada ide saya tuangkan dalam tulisan. Puisi, atau sebatas status FB. Akhir-akhir ini saya sok pujangga. Padahal tidak tahu secara mendalam soal sastra. Yang saya ketahui, bahwa sastra itu mengandung keindahan kata-kata dan penuh dengan makna. Dalam sastrapun banyak penafsiran. Jadi itulah enaknya sastra, tidak ada kata salah menafsirkan. Semua dianggap benar selagi masih relevan dengan apa yang tertuang dalam bait-bait sajak tersebut. Tema utama saya adalah tentang mencari makna kehidupan, kegelisahan, dan tentang cinta.
Sorenya perang batin. Antara ingin melanjutkan mengajar privat dengan berhenti. Akhirnya saya putuskan untuk berhenti dengan alasan, tempat jauh, tidak ada kendaraan, dan masalah waktu. Malam sabtu, temen mushola ada kegiatan semua. Kalau tidak ada yang mengalah nanti yang mengurus mushola siapa? tentu tidak ada. Dengan pertimbangan seperti itu akhirnya saya berhentikan untuk ngelesi. Sebenarnya eman, saya sudah mulai akrab dengan Vincent, siswa yang saya ajar. Namun untuk kebaikan saya terpaksa merelakan.
Selesai maghrib minta izin ke fonding father Laskar Ambisius, saya berniat untuk ikut bergabung. Ternyata diperbolehkan. Akhirnya setelah Isya’ berangkat ke Bawah Gazebo Ushuludin. Meskipun telat, saya disambut dengan penuh senyuman dari mereka. Mayoritas cewek-cewek, cowoknya cuma satu orang, masduri yang menggagas komunitas ini. Namun akhirnya cowoknya jadi dua, ditambah dengan saya.
Pertemuan awal yang seru. Belajar Bhs. Inggris tentang Greeting dan Parting, serta Speeling game. Sebenarnya tema utama adalah Learning Pleasure (belajar menyenangkan). Dan memang betul, menyenangkan sekali. Mrs. Ayuni sebagai tutor memandu pembelajaran malam ini. Sepertinya malam ini penuh dengan gelak tawa. Sampai-sampai saya capek ketawa melihat aksi teman-teman. Kocak semua, terutama Masduri, dia sebagai objek dan bahan tertawaan karena ulahnya mengucapkan speeling word dengan bacaan yang kurang tepat dan masih berbau logat Madura. Acara usai dengan kesepakatan, besok pukul 05:00 pagi berkumpul dengan agenda merapatkan apa yang belum menjadi kesepakatan.
Sebenarnya malam ini saya juga ada rapat dengan pengurus IPNU untuk mempersiapkan acara rapat evaluasi besok. Berhubung saya tidak dihubungi oleh Ketua Umumnya, datang agak telat setelah dari Laskar Ambisius. Pulang dari kampus menyempatkan membeli makan, karena perut keroncongan. Makan dan malah tidak bisa tidur menjelang tengah malam. Kira-kira pukul 1;20 Dinihari baru bisa tidur. Diwaktu tidak bisa tidur itu, saya sedang mengungkapkan sesuatu kepada seseorang.
Muhammad Ali Murtadlo, 29 Desember 2012

Senin, 24 Desember 2012



Saya berusaha mengkonsentrasikan diri untuk menulis tapi gagal. Hanya ide-ide yang bermunculan namun sulit tertuang dalam sebuah tulisan yang sempurna. Pagi hanya berselancar di dunia maya dengan mengakses beberapa informasi yang saya anggap penting. Hingga menjelang tengah hari. Tiba-tiba khozin minta tolong untuk mengambilkan kontak motor duplikat di Masjid tempatnya. Dia berada di rumahnya, Kediri dan kontak motornya hilang. Kontak saya ambil dan dititipkan di Siti, dia hendak ke STAIN Kediri acara pramuka.
Niatnya meneruskan pengerjaan tugas pembagian waris, tapi baru dapat beberapa nomor ketiduran. Menjelang asyar baru bangun. Setelah asyar saya lanjutkan mengerjakan. Habis maghrib mengajar sampai setelah isya’. Pukul 20:00 ikut menghadiri undangan Halaqoh Ilmiyah yang diadakan oleh HAMASS (Harokah Mahasiswa Alumni Santri Sidogiri) dengan tema “Mendewakan Madzahibul Arba’ah”.
Menyimak pemaparan saudara Muhammad, Lc membuat telinga saya terusik sekaligus tergelitik. Terlalu liberal apa yang disampaikan. Pemateri yang lulusan Al-Azhar itu menurut saya terkesan berparadigma liberal dalam menanggapi masalah Ijtihad. Dia mengatakan bahwa pintu ijitihad masih terbuka lebar, dan kita tidak harus selalu bertaqlid buta dengan Madzahibul Arba’ah. Boleh bagi kita untuk berijtihad sendiri. Toh, jika ijtihad kita salah akan mendapat pahala satu, dan jika benar mendapat 2 kali lipat.
Dia mengutip perkataan Yusuf Qordhowi bahwa untuk menjadi mujtahid di masa sekarang jauh lebih mudah daripada menjadi mujtahid dimasa lalu. Ulama’ dulu memburu hadist satu saja, harus menempuh jarak bermil-mil. Sekarang cukup klik google atau di maktabah syamilah sudah muncul kitab-kitab yang diinginkan. Saya kira memang begitu, namun apakah itu akan rasional jika kita membandingkan dari segi kualitas keilmuwan antara Ulama’ sekarang dengan ulama’ dahulu. Tentu tidak. Kita pasti memahami bahwa ulama’ sekarang tidak ada apa-apanya jika dibanding ulama’ salaf dahulu dalam hal keilmuwan, kewira’ian, kesholihan, kataqwaan dan sebagainya. Maka menganut apa yang sudah diijtihadkan ulama’ terdahulu akan menjadi lebih baik untuk menghindari kesesatan.
Pulang dan kemudian menjemput Pak. Fuad di SD gayungan. Malam ini dia datang dari rekreasi yang berkedok RAKER (Rapat Kerja) di Telaga sarangan, Magetan. Sampai mushola, makan oleh-oleh. Agak larut baru bisa tidur.

Minggu, 23 Desember 2012 (Episode Wisata Religi)



Minggu, hari libur. Tidak banyak yang saya lakukan. Pagi mengantarkan Ust. Fuad, teman sesama Pengurus Mushola, ke SD Gayungan. Dia hendak rekreasi bersama guru-guru lain. Katanya ke Telaga Sarangan dan beberapa tempat wisata yang lain.
Setelah mengantarkan, saya mampir di Masjid Akbar Surabaya. Ramai banget, banyak orang yang sedang berolahraga, bersepeda, atau sekedar jalan-jalan. Memang setiap minggu pagi di Masjid Akbar selalu ramai. Bukan ada pengajian tapi ada bazar di lapangan utara masjid. Saya dulu sering kesana. Namun akhir-akhir ini jarang. Ini saja karena mumpung ada kesempatan, akhirnya saya mampir.
Entah mengapa, hari libur ini saya kurang bersemangat. Kurang ada greget untuk beraktifitas, padahal hari ini ada seminar dan pelantikan IPPNU PC Surabaya di SAC. Seharian saya di Mushola dengan ditemani “Apple berkedok Samsung”, Notebook kesayangan saya.
Sorenya saya agak bersemangat bahkan begitu bersemangat. Hendak berwisata religi, ke makam Sunan Ampel. Berangkat pukul 17;00 sampai sana pas maghrib. Untung tidak turun hujan jadi saya tidak khawatir kebasahan. Yang menjadikan bersemangat Karena ditemani seseorang. Kami masuk makam setelah sholat magrib dan harus keluar 10 menit sebelum sholat Isya’. Tapi ada waktu sekitar 30 Menit, cukuplah untuk kami membaca yasin dan tahlil.
Dari makam meluncur menelusuri keramaian lorong jalan menuju tempat pemadam kelaparan. Sayangnya warung Mie ayam di sebelah pintu gerbang tidak lagi berjualan. Akhirnya kami menikmati bakso, di 20 meter sebelah pintu gerbang. Kenangan sebulan yang lalu terkuak kembali, dilokasi sama, penjual sama, pesenan sama dan ditemani seseorang yang sama kami melahap bakso dengan diiringi music sholawatan dan sesekali becanda untuk memancing senyuman. Hmmm, manis. Es teh maksudnya. hehe.
 Selesai makan berniat membeli baju koko warna hijau yang keren. Setelah beberapa toko dijajaki ternyata tidak ada yang sreg. Sebenarnya ada satu yang bagus dan sreg namun ukurannya tidak bisa diajak kompromi. Tidak ada ukuran M, yang ada L dan XL. Wah, bisa jadi kemul nanti. Akhirnya pindah ke deretan toko sebelah selatan masjid. Disana ada, Cuma lagi-lagi ukurannya tidak pas, M tapi besar. Kami terus berjalan ke selatan, ada satu baju yang menarik perhatian saya, warna hijau dan motifnya lumayan bagus, ukurannya pun ada. Tanpa basa-basi namun dengan pertimbangan matang saya dan “dia”, akhirnya baju itu dibungkus. Sebenarnya agak kurang puas dengan kainnya, agak tipis. Tapi nggak apalah sudah terlanjur nawar dan disetujui. Baju koko itu pun saya tukar dengan uang kertas merah gambar Bung Karno, tanpa ada kembalian. Pulang mampir di Mini Market membeli sesuatu untuk teman di kost, sampai di kost jam 22:00, untung pintu belum dikunci.

Sabtu, 22 Desember 2012 (Episode Pengambilan Raport TPQ)



Hari ini tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu oleh masyarakat Indonesia. Hari ibu diperingati sebagai penghargaan atas kasih sayang ibu yang telah diberikan tiada tara kepada anaknya. Menurut sejarah 22 desember dipilih sebagai hari ibu karena pada saat itu ada kongres perempuan.
Penetapan 22 Desember sebagai Hari Ibu bukan kebetulan. Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Dan selanjutnya, Tahun 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 yang menetapkan 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional.
Sejarah Hari Ibu diawali dari pertemuan para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember di Jogjakarta, di gedung Mandalabhakti Wanitatama. Kongres tersebut dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota Jawa dan Sumatera dan hasil kongres tersebut salah satunya terbentuknya Kongres Perempuan yang dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Peristiwa tersebut dianggap sebagai salah satu tonggak sejarah bersatunya perempuan nusantara. Hingga lahir beberapa isu yang hangat, di mana para perempuan ingin dilibatkan dalam memperjuangkan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi ibu dan balita, dan sebagainya.
Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.
***
Agenda hari ini adalah pembagian raport TPQ semester ganjil tahun 2012-2013. Pukul 09;00 WIB saya sudah berada di TPQ. Terlihat para Ustad dan Ustadzah sibuk menyiapkan acara. Saya ikut membantu. Pembagian raport tahun ini dikemas berbeda, sebelum raport dibagikan ada sederetan acara yang dihelat. Pra Acara diisi dengan penampilan para santri. Ada tiga penampilan, pembacaan Puisi oleh Aulia dan Nazwa, kemudian Khitobiyah (Pidato) Oleh Rifki Hakim, dan terakhir penampilan Sholawat Banjari oleh Group Banjari Al-Jihad dengan lagu “yaa Badrotim”.
Pembacaan puisi oleh Aulia daN Nazwa dengan bimbingan Ustadzah Umi, mendapat sambutan meriah dari wali santri. Suara tepuk tangan pun riuh meramaikan ruangan. Tidak kalah pula, penampilan kedua, oleh Pidato Rifki hakim dengan judul Berbaktilah Kepada Orang Tua. Santri bimbingan saya itu pun mendapat apresiasi yang cukup hebat dari wali santri. Begitu juga dengan Group Banjari. Mereka tampil begitu All Out dengan lagu yaa Badrotim. Kebetulan saya saat penampilan itu saya yang kebagian memotret gambarnya. Wah, seru pokoknya.
Acara inti dimulai, dengan MC Ustadzah Izza suasana ruangan kembali khidmat. Ustadzah dari Jombang itu pun memandu jalannya acara. Pembacaan ayat suci Al-Quran dibacakan oleh Nafis, santri kelas C. Selanjutnya sambutan dari pengasuh yayasan dan kepala TPQ. Baru setelah selesai sambutan, dilanjutkan dengan penobatan juara kelas dan pembagian hadiah. TPQ Al-jihad ada 14 kelas, yang dibagi dalam 7 kelas A1, A2, B1, B2 dan seterusnya hingga G2. Untuk pembacaan do’a, saya yang memimpin.
Setelah pembagian hadiah selesai raport baru dibagikan melalui loket sesuai dengan kelas masing-masing. Kebetulan saya koordinator kelas E. Acara selesai pukul 11:00. Sebelum pulang ada rapat membahas rencana untuk rekreasi bagi Ustadz-ustadzah. Akhirnya diputuskan, Rekreasi dilaksanakan Tanggal 6 Januari dengan tujuan makam Troloyo, Gus Dur, di Jombang kemudian ke Jatim Park, Malang. Wah, kelihatannya bakalan seru.
***
Hari ini saya sebenarnya mengajar privat di Tropodo. Berhubung anaknya sms katanya mau jalan-jalan liburan natal, maka les ditunda minggu depan. Bersyukur sekali saya, karena selain capek agak malas juga. hehe.
Waktu setelah dluhur hingga asyar saya habiskan dengan hanya beraktifitas ringan. Setelah Isya’ ikut rapat dengan pengurus IPNU-IPPNU guna mempersiapkan acar pelantikan IPPNU PC Surabaya. Sebenarnya acara besok itu gawenya PC IPPNU Surabaya, namun yang mempersiapkan adalah PK.PT IPNU-IPPNU IAIN. Saya katakan ke para panitia lokal, untuk besok kita menunggu intruksi saja dari Panitia Inti. Pulang menjelang tengah malam.