Minggu, 23 Desember 2012 (Episode Wisata Religi)



Minggu, hari libur. Tidak banyak yang saya lakukan. Pagi mengantarkan Ust. Fuad, teman sesama Pengurus Mushola, ke SD Gayungan. Dia hendak rekreasi bersama guru-guru lain. Katanya ke Telaga Sarangan dan beberapa tempat wisata yang lain.
Setelah mengantarkan, saya mampir di Masjid Akbar Surabaya. Ramai banget, banyak orang yang sedang berolahraga, bersepeda, atau sekedar jalan-jalan. Memang setiap minggu pagi di Masjid Akbar selalu ramai. Bukan ada pengajian tapi ada bazar di lapangan utara masjid. Saya dulu sering kesana. Namun akhir-akhir ini jarang. Ini saja karena mumpung ada kesempatan, akhirnya saya mampir.
Entah mengapa, hari libur ini saya kurang bersemangat. Kurang ada greget untuk beraktifitas, padahal hari ini ada seminar dan pelantikan IPPNU PC Surabaya di SAC. Seharian saya di Mushola dengan ditemani “Apple berkedok Samsung”, Notebook kesayangan saya.
Sorenya saya agak bersemangat bahkan begitu bersemangat. Hendak berwisata religi, ke makam Sunan Ampel. Berangkat pukul 17;00 sampai sana pas maghrib. Untung tidak turun hujan jadi saya tidak khawatir kebasahan. Yang menjadikan bersemangat Karena ditemani seseorang. Kami masuk makam setelah sholat magrib dan harus keluar 10 menit sebelum sholat Isya’. Tapi ada waktu sekitar 30 Menit, cukuplah untuk kami membaca yasin dan tahlil.
Dari makam meluncur menelusuri keramaian lorong jalan menuju tempat pemadam kelaparan. Sayangnya warung Mie ayam di sebelah pintu gerbang tidak lagi berjualan. Akhirnya kami menikmati bakso, di 20 meter sebelah pintu gerbang. Kenangan sebulan yang lalu terkuak kembali, dilokasi sama, penjual sama, pesenan sama dan ditemani seseorang yang sama kami melahap bakso dengan diiringi music sholawatan dan sesekali becanda untuk memancing senyuman. Hmmm, manis. Es teh maksudnya. hehe.
 Selesai makan berniat membeli baju koko warna hijau yang keren. Setelah beberapa toko dijajaki ternyata tidak ada yang sreg. Sebenarnya ada satu yang bagus dan sreg namun ukurannya tidak bisa diajak kompromi. Tidak ada ukuran M, yang ada L dan XL. Wah, bisa jadi kemul nanti. Akhirnya pindah ke deretan toko sebelah selatan masjid. Disana ada, Cuma lagi-lagi ukurannya tidak pas, M tapi besar. Kami terus berjalan ke selatan, ada satu baju yang menarik perhatian saya, warna hijau dan motifnya lumayan bagus, ukurannya pun ada. Tanpa basa-basi namun dengan pertimbangan matang saya dan “dia”, akhirnya baju itu dibungkus. Sebenarnya agak kurang puas dengan kainnya, agak tipis. Tapi nggak apalah sudah terlanjur nawar dan disetujui. Baju koko itu pun saya tukar dengan uang kertas merah gambar Bung Karno, tanpa ada kembalian. Pulang mampir di Mini Market membeli sesuatu untuk teman di kost, sampai di kost jam 22:00, untung pintu belum dikunci.

Leave a Reply