Hari
ini tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu oleh masyarakat Indonesia.
Hari ibu diperingati sebagai penghargaan atas kasih sayang ibu yang telah diberikan
tiada tara kepada anaknya. Menurut sejarah 22 desember dipilih sebagai hari ibu
karena pada saat itu ada kongres perempuan.
Penetapan
22 Desember sebagai Hari Ibu bukan kebetulan. Hari Ibu diputuskan dalam Kongres
Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Dan selanjutnya, Tahun 1959 Presiden
Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 yang menetapkan 22
Desember diperingati sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional.
Sejarah
Hari Ibu diawali dari pertemuan para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres
Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember di Jogjakarta, di gedung
Mandalabhakti Wanitatama. Kongres tersebut dihadiri sekitar 30 organisasi
perempuan dari 12 kota Jawa dan Sumatera dan hasil kongres tersebut salah
satunya terbentuknya Kongres Perempuan yang dikenal sebagai Kongres Wanita
Indonesia (Kowani).
Peristiwa
tersebut dianggap sebagai salah satu tonggak sejarah bersatunya perempuan
nusantara. Hingga lahir beberapa isu yang hangat, di mana para perempuan ingin
dilibatkan dalam memperjuangkan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam aspek
pembangunan bangsa, perbaikan gizi ibu dan balita, dan sebagainya.
Misi
diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan
perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ
pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk
bersatu dan bekerja bersama.
***
Agenda
hari ini adalah pembagian raport TPQ semester ganjil tahun 2012-2013. Pukul
09;00 WIB saya sudah berada di TPQ. Terlihat para Ustad dan Ustadzah sibuk
menyiapkan acara. Saya ikut membantu. Pembagian raport tahun ini dikemas
berbeda, sebelum raport dibagikan ada sederetan acara yang dihelat. Pra Acara
diisi dengan penampilan para santri. Ada tiga penampilan, pembacaan Puisi oleh
Aulia dan Nazwa, kemudian Khitobiyah (Pidato) Oleh Rifki Hakim, dan terakhir
penampilan Sholawat Banjari oleh Group Banjari Al-Jihad dengan lagu “yaa
Badrotim”.
Pembacaan
puisi oleh Aulia daN Nazwa dengan bimbingan Ustadzah Umi, mendapat sambutan
meriah dari wali santri. Suara tepuk tangan pun riuh meramaikan ruangan. Tidak
kalah pula, penampilan kedua, oleh Pidato Rifki hakim dengan judul Berbaktilah
Kepada Orang Tua. Santri bimbingan saya itu pun mendapat apresiasi yang cukup
hebat dari wali santri. Begitu juga dengan Group Banjari. Mereka tampil begitu
All Out dengan lagu yaa Badrotim. Kebetulan saya saat penampilan itu saya yang
kebagian memotret gambarnya. Wah, seru pokoknya.
Acara
inti dimulai, dengan MC Ustadzah Izza suasana ruangan kembali khidmat. Ustadzah
dari Jombang itu pun memandu jalannya acara. Pembacaan ayat suci Al-Quran
dibacakan oleh Nafis, santri kelas C. Selanjutnya sambutan dari pengasuh
yayasan dan kepala TPQ. Baru setelah selesai sambutan, dilanjutkan dengan
penobatan juara kelas dan pembagian hadiah. TPQ Al-jihad ada 14 kelas, yang
dibagi dalam 7 kelas A1, A2, B1, B2 dan seterusnya hingga G2. Untuk pembacaan
do’a, saya yang memimpin.
Setelah
pembagian hadiah selesai raport baru dibagikan melalui loket sesuai dengan
kelas masing-masing. Kebetulan saya koordinator kelas E. Acara selesai pukul
11:00. Sebelum pulang ada rapat membahas rencana untuk rekreasi bagi
Ustadz-ustadzah. Akhirnya diputuskan, Rekreasi dilaksanakan Tanggal 6 Januari dengan
tujuan makam Troloyo, Gus Dur, di Jombang kemudian ke Jatim Park, Malang. Wah,
kelihatannya bakalan seru.
***
Hari
ini saya sebenarnya mengajar privat di Tropodo. Berhubung anaknya sms katanya
mau jalan-jalan liburan natal, maka les ditunda minggu depan. Bersyukur sekali
saya, karena selain capek agak malas juga. hehe.
Waktu
setelah dluhur hingga asyar saya habiskan dengan hanya beraktifitas ringan.
Setelah Isya’ ikut rapat dengan pengurus IPNU-IPPNU guna mempersiapkan acar pelantikan
IPPNU PC Surabaya. Sebenarnya acara besok itu gawenya PC IPPNU Surabaya, namun yang mempersiapkan adalah PK.PT
IPNU-IPPNU IAIN. Saya katakan ke para panitia lokal, untuk besok kita menunggu
intruksi saja dari Panitia Inti. Pulang menjelang tengah malam.