Hari ini saya menjadi korban ketidakjelasan Akademik
Syariah. Saya dan teman sekelas mengikuti UAS yang pelaksanaannya maju sebelum
hari H. Padahal jadwal UAS baru boleh dilaksanakan menjelang tahun baru 2013.
Tapi Nggakpapalah, memang sudah terlanjur.
Kemaren saya mengirim satu tulisan kritik atas
ketidakjelasan Pelaksanaan UAS ke redaksi bulletin Tafakur. Tapi nggak tahu
kenapa saya kog belum melihat bulletin itu disebarkan. Mungkin besok atau kapan.
Saya harap kritikan itu segera tersampaikan di kalangan Fakultas Syariah
umumnya, dan ke pimpinan khusususnya. Dengan krtikan itu harapan saya bisa
menjadikan Syariah lebih beradab dan bermartabat.
Agak siang ke BRI, mengambil uang pelatihan (magang).
Lagi-lagi kecewa, setelah menunggu antrian lumayan panjang dan sampai di depan
teller disuruh ambil lewat ATM saja katanya. Pikir saya uang yang mau diambil
lumayan besar, lebih dari 2 Jt. Lebih baik di teller langsung, tapi ternyata
disuruh ke ATM. Mungkin saya yang terlalu berfikir dangkal.
Dari BRI mampir di Perpustakaan, menyempatkan
membaca Koran. Sebelum pulang berniat menyerahkan uang ke Panitia, ternyata RAB
nya belum jelas. Lagi-lagi sial, pulang ketiduran sampai menjelang magrhib.
Sampai malam beraktifitas ringan sambil menikmati guyuran gerimis. Dingin
banget malam ini, sampai-sampai saya hampr menggigil. Untung ada yang membuat
hangat suasana.