Pagi
ini saya bangun sebelum adzan subuh berkumandang. Mandi menyegarkan badan
dengan menyiram sekujur tubuh dengan air inapan. Segar benar mandi saya pagi
ini. Adzan subuh pun berkumandang, dan saya ikut menyumbangkan “suara emas”
saya untuk memanggil kaum muslimin segera menunaikan kewajibannya. Seperti
biasa, Sholat Fajar (2 Rokaat Sebelum Subuh) saya tunaikan dan kemudian pujian
sampai kurang lebih 5 menit. Setelah subuh usai, saya membuka hari ini dengan
melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan merdu dan penuh semangat, meskipun hanya
beberapa lembar.
Hari
ini saya libur mengajar, SMP ada UAS sehingga program IMTAQ pun diliburkan
sementara, Rabu besok baru mulai aktif mengajar. Sampai sebelum dluhur masih
memanjakan diri dengan berada di tempat persemayaman, Mushola. Hanya aktifitas
ringan, berselencar di dunia maya dengan jejaring sosial, membaca informasi
lewat dunia Online. Baru setelah dluhur saya memulai aktifitas di kampus.
Hari
ini bagi saya adalah hari penuh dengan Emosi dan bikin saya naik darah. Saya
kecewa dengan birokrasi, khususnya sistem akademik syariah, Bulshit semua. Sebenarnya kekecewaan itu
sudah muncul dari dulu, ketika saya harus bolak-balik kantor Akademik
Pusat-akademik syariah hanya untuk mengurus KHS-KRS yang berbelit-belit.
Padahal, sudah jelas-jelas saya adalah Program Khusus (Bidik Misi) yang tidak
punya tanda bukti Heregistrasi, karena sudah diurus oleh pusat, masih saja
ditanya.
Sekarang,
kekecewaan saya bukan lagi soal mengurus KHS-KRS, tapi tentang pelaksanaan UAS
yang tanggal pelaksanaannya amburadul. Seharusnya Ujian Akhir Semester (UAS) ya
mengikuti kalender akademik pusat bukan diserahkan kepada dosen masing-masing.
Itu berarti tidak menghargai waktu. Kalau begitu untuk apa dibuat kalender
akademik kalau ujung-ujungnya pelaksanaan UAS diserahkan dosen masing-masing.
Seharusnya
akademik memikirkan dampak yang berakibat bagi mahasiswa bukan seenaknya
sendiri. Bagi para dosen sih bisa
enak, tinggal suruh-suruh dan menentukan tanggal pelaksanaan UAS sesuai selera,
tapi apakah mahasiswa bisa menentukannya sendiri?. Padahal, ada sebagian
mahasiswa yang hendak pulang kampung atau merencanakan kegiatan di Hari Libur
Minggu Tenang (LMT), tapi gara-gara jadwal yang amburadul niat itu dibatalkan.
Lagi-lagi ini yang bikin saya geram dan pengen mengobrak-abrik kantor Akademik rasanya.
Sudahlah
saya tidak ingin berkepanjangan memikirkan hal itu. Toh, seribu kali pun saya berontak pasti tidak akan digubris. Saya
hanya mahasiswa yang rindu. Rindu akan ketertiban birokrasi. Rindu akan
kesejahteraan. Rindu akan berbagai hal yang bisa membuat saya bangga dengan
Fakultas yang saat ini saya jadikan tempat belajar. Saya tidak akan menyalahkan
salah satu orang, atau salah satu pihak. Ini adalah kewajiban kita semua, Saya,
Dosen, Pegawai, Dekan, dan semua yang sekiranya terlibat di Fakultas ini. Untuk
Bapak Pimpinan Yang Terhormat (Dekan dan Para Pembantunya) saya mohon “Fikirkan
Nasib” kami, mahasiswa yang rindu akan semua itu.
Yang
bikin saya geram juga, saat harus menunggu beberapa menit bahkan hampir setengah
jam di depan kelas, padahal jam sudah habis dan waktunya kelas saya masuk, tapi
kelas yang di dalam belum juga keluar. Begitu juga saat di kelas, padahal sudah
jelas-jelas jam sudah habis masih saja diteruskan. Waktu sepertinya sudah bisa
diperalat, padahal Al-waqtu asmanu minad
Dzahabi (Waktu itu lebih berharga dari pada Emas).
***
Saya
mempunyai aktifitas yang bisa dibilang padat. Ba’da asyar di TPQ, ba’da maghrib
mengajar privat, dan terkadang setelah Isya’ harus mengikuti rapat atau kajian
di Organisasi yang saya ikuti. Malam ini saya menghadiri undangan dari PSM (Paduan
Suara Mahasiswa) IAIN yang sedang menghelat acara pengukuhan anggota baru dan
pelantikan pengurus baru, di Gedung Gelanggang Mahasiswa (GEMA). Acaranya
lumayan bagus, kami disuguhi dengan berbagai pertunjukan seni suara, mulai dari
lagu-lagu resmi hingga lagu-lagu parodi. Senang banget rasanya, pengen sebenranya seperti mereka cuma masalahnya
suara saya pas-pasan dan bermasalah di bagian nada. Kalau urusan nada, sumpah,
saya angkat tangan. Bukan tidak bisa cuma tidak mampu kayaknya. dan Tarik suara
bukan dunia saya. Pulang pukul 22:30 WIB, dan memulai perselancaran di dunia
maya dan dilanjutkan di dunia mimpi.
Muhammad
Ali Murtadlo
Rabu, 12 Desember 2012
Pukul. 09: 30 WIB