Maret bagi saya
adalah bulan istimewa. Saya menyebut istimewa karena pada bulan ini melalui ibu
tercinta, saya dilahirkan di dunia. Menurut penuturan ibu, saya dilahirkan di
bulan Ramadlan mendekati hari raya. Pada 27 Ramadlan 1413 H bertepatan dengan
19 Maret 1993 M, pada hari Jum’at Pahing.
Hidup sejak 20
tahun yang lalu bagi saya belum bermakna apa-apa. Saya masih manusia ingusan
yang terkadang mengeluh memaknai hidup. Meskipun perjuangan waktu kecil begitu
mengharukan dengan kondisi yang bisa dibilang semi tragis. Saya harus merelakan
saat-saat bermain waktu kecil demi melaksanakan yang terbaik bagi ibu. Tapi
saya yakin, masih banyak diluar sana yang bernasib lebih tragis dari saya.
Lihatlah anak-anak jalanan, yang harus mengamen, bahkan harus mengurus adiknya
lantaran ditinggal mati orang tuanya. Saya masih bersyukur kedua orang tua
masih hidup sampai sekarang. Dan mudah-mudahan beliau sehat selalu dan panjang
umur. Amiin
Mengawali bulan
ini saya bersyukur sekali dapat memaknai, menghargai, dan memanfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya. Jika sebelumnya saya banyak memubazirkan waktu dengan
aktivitas tak bermanfaat maka mulai saat ini, di bulan ini saya mengawalinya
dengan menyusun target-target yang harus tercapai.
Bersama
kawan-kawan Laskar Ambisisus (LA), komunitas orang-orang yang berambisi besar,
saya mulai sadar akan pentingnya suatu target. Target itulah yang menjadi
pemantik semangat, pemadam api kemalasan dan menjadi sesuatu yang dapat
mengawasi kita saat santai-santai tanpa melakukan aktivitas yang bermanfaat.
Di bulan maret
ini saya menargetkan beberapa hal. Pertama, saya harus menulis dan
minimal ada Sembilan tulisan yang dimuat di Media. Kedua, saya
harus menulis resensi dan harus dimuat dimedia serta mendapat buku. Ketiga,
membaca buku minimal lima, dan harus faham. Keempat, menyelesaikan semua
tugas kuliah yang ditugaskan di bulan ini. Kelima, berpuasa sunah Senin
dan Kamis. Dan Terakhir, harus kuliah tepat waktu tanpa mengenal kata
terlambat. Jika target itu tidak tercapai maka di bulan ini saya gagal
memanfaatkan waktu. Dan berarti waktu akan membunuhku.
Alhamdulillah
dengan target itu saya semakin terpacu untuk mencapainya. Minggu pertama ini
ada Tiga tulisan saya yang sudah nongol di media. Separatisme di Negeri
Rawan Konflik, Sumut Pos (Sabtu, 02 Maret 2013), Diskriminasi Sosial di
Tengah Kisruh Politik, di Harian Bhirawa (Selasa, 05 Maret 2013), dan UN
Sebagai Pemetaan Mutu Pendidikan, Duta Masyarakat (Rabu,06 Maret 2013).
Meskipun sebenarnya tulisan-tulisan itu adalah tulisan saya di akhir Februari
lalu.
Memasuki minggu
ke dua ini mau tidak mau saya harus bekerja ekstra, agar target bisa tercapai.
Dan mendapat kado istimewa di waktu pergantian usia nanti. Semoga !
Muhammad Ali Murtadlo
Surabaya, Jum’at 08 Maret 2013