Minggu Terakhir Bulan Maret 2013



Ternyata, semangat itu seperti iman, kadang bertambah kadang pula berkurang.-Ali Murtadlo El-Fauzy
Bukan maksud memanjakan diri, tapi mengistirahatkan diri dari berbagai pergolakan pikiran. Pada minggu ini saya belum bisa sepenuhnya mempertahankan keseimbangan diri. Semangat seakan pudar dengan terpaan gejolak yang sebenarnya tidak seberapa. Masih banyak yang saya inginkan tapi banyak pula yang harus dikorbankan.
Biarkan orang menganggap saya sebagai orang munafiq, gagal, tidak dalam pendirian, dan lain-lain. Tapi memang faktanya demikian, target yang saya canangkan awal bulan lalu tidak dapat saya penuhi seratus persen. Bukan karena saya lalai, tapi sepertinya keberutungan belum sepenuhnya berpihak.
Saya menyadari sebaik apapun niat jika tak ada usaha yang hebat, maka hanya sebatas niat. Begitu juga, sehebat apapun usaha jika belum ada keberuntungan maka akan sebatas usaha. Jadi keberuntungan mempunyai andil dalam proses pencapaian kesuksesan seseorang. Maka jangan terlalu bangga jika sudah mempunyai niat dan berusaha sekuat tenaga, masih ada penentu, yakni keberuntungan.
***
Awal minggu terakhir bulan ini saya hadir dalam “Dauroh Aswaja” yang diselenggarakan PKPT. IPNU-IPPNU IAIN Sunan Ampel Surabaya. Bertempat di Gedung Setia Aswaja, Wage, Sidoarjo. Selama dua hari saya disana bersama 30 rekan-rekanita untuk mendalami materi ASWAJA (Ahlus Sunah Wal-jama’ah) dan berbagai materi lain, termasuk mengungkap kesesatan berbagai firqoh yang mengklaim dirinya sebagai firqoh najiyah. Meskipun pengurus, saya juga sebagai peserta.
Banyak hal yang saya dapatkan dari acara itu. Pendalaman materi, penambahan wawasan, bertambahnya kedewasaan, dan yang pasti dapat mengerti arti kebersamaan. Namun saat acara itu pula, muncul berbagai cerita mengusik yang sempat menggejolakan jiwa. Saya menyebutnya ini sebagai ujian. Tak perlu saya sebutkan, karena ini adalah masalah privasy antara saya dan beberapa orang yang ada dalam cerita. Kepada yang merasa, saya sudah memaafkan meskipun tidak minta maaf.
Saya seakan terbawa dengan kenyamanan. Nyaman dengan kondisi sekarang. Namun tanpa saya sadari, ternyata ada yang tidak nyaman dengan posisi ini. Setelah saya konfirmasi, ternyata hanya kesalahfahaman yang berkepanjangan. Salah faham sehingga beredar kabar tak sedap. Ya, begitulah. Namanya manusia punya telinga, punya mulut. Ketika mendengar kabar pasti akan cepat menyebar.
***
Rabu, 27 Maret 2013, bersama teman-teman kelas, saya ikut ke Lumajang. Ke rumah seorang teman yang baru pulang umroh. Dengan tiga mobil Avanza kami berangkat dari Surabaya pukul 10:30 sampai di Lumajang pukul 15:00. Dan pukul 17;00 kami kembali ke Surabaya. Tengah malam baru sampai di Surabaya.
Banyak hal yang saya dapatkan. Mulai dari yang mengesankan, lucu dan bikin ketawa hingga yang membuat saya merasa bersalah. Mengesankan karena dapat pengalaman baru bisa berkunjung ke tempat yang belum saya kunjungi sebelumnya. Lucu dan bikin ketawa mendengar cerita dari kawan yang pulang umroh. Dan merasa bersalah ketika singgah di suatu tempat dalam memoar cerita masa lalu.
Dari beberapa kejadian, peristiwa maupun perbuatan di atas saya sadar bahwa waktu memang tak dapat terulang kembali. Namun banyak hal yang seharusnya kembali. Semangat, kerja keras, optimis dan hal lain yang positif perlu untuk kita kembalikan. Saya menyadari, di minggu ini tak banyak yang dapat saya torehkan, tapi sejatinya banyak hal yang saya inginkan. Bukan karena memanjakan diri, tapi lebih untuk mengistirahatkan diri dan fikiran. Kembali membangkitkan semangat untuk masa depan !

Muhammad Ali Murtadlo, Surabaya, 29 Maret 2013

Leave a Reply